Lavender chapter 2

Title:Lavender

Chapter:2

Pairing:Kyuwook

Author:Ryeoixxa

Genre:Drama,Romance

Rated:T

Warning:Yaoi fanfiction.If you don’t like,please don’t read.

Summary:Ketika hidup berlandaskan kepalsuan,dan cinta datang dengan ketulusan.Apa yang akan kau lakukan?Akankah kau berani mengambil resiko dari apa yang kau pilih?

0*************0

Ryeowook menutup buku yang sedang di bacanya ketika menyadari pintu kamarnya terbuka menandakan ada sesorang di belakangnya.Matanya memicing perlahan dan mendapati wajah kyuhyun dengan cengiran lebarnya di sana.

“Kenapa kau kesini?” tanya ryeowook.Merasa sedikit terganggu dengan kedatangan kyuhyun.

“Aku tidak bisa tidur.” jawab kyuhyun.

“Kenapa?”

Kyuhyun tak segera menjawab.Di langkahkan kakinya berjalan mendekati ryeowook dan duduk di samping namja mungil itu.”Entahlah,sepertinya aku belum biasa saja menempati kamar baruku.”

“Lalu..?”

Kyuhyun terdiam sebentar.Ryeowook memang sudah berubah sekarang.Sepertinya dia harus membiasakan diri dengan itu.”Tak bisakah aku tidur denganmu?”

Ryeowook memandang kyuhyun tajam.

“Apa ada yang salah?bukankah dulu waktu kecil kita juga tidur bersama?” tanya kyuhyun mencari penjelasan.

“Seperti yang kau bilang.Itu dulu.Sewaktu kita masih kecil.Dan kau tahu berapa umurmu sekarang?apa masih perlu kita tidur bersama?”

“Hanya sampai aku terbiasa.Please…!” kyuhyun mengatupkan kedua telapak tangannya memohon.

“Bukankah di amerika kau terbiasa tidur sendiri?” ryeowook masih mencari jalan agar tak harus mengabulkan permintaan kyuhyun.

“Kalau aku bilang aku merindukanmu dan ingin memperbanyak waktuku denganmu apa kau tetap tak mengizinkannya.” ucap kyuhyun dengan cepat sekaligus ketus.”Apa sebegitu bencikah kau padaku?” ada guratan luka dalam ketika kyuhyun mengatakan kata itu.Sekilas ryeowookpun bisa melihatnya.

Tak ingin memperpanjang masalah ryeowook meminggirkan badannya.Menyerah.Di lepaskan kacamata bacanya dan di taruhnya di meja nakas.Menarik selimutnya dan membaginya dengan kyuhyun yang memang mulai menelusup kedalamnya.

“Apa perlu kumatikan lampunya?” ryeowook bertanya seraya mengatur bantalnya.

“Apa kau sudah lupa kebiasaanku?”

Ryeowook menggeleng.”Aku hanya berfikir bahwa mungkin saja kau sudah berani mengatasi rasa takutmu dengan kegelapan saat di amerika.”

“Aku masih sama dengan yang dulu.Dan aku rasa aku bukan orang yang bisa berubah.”

Ryeowook menganggukkan kepalanya pelan dan mulai memiringkan badannya memunggungi kyuhyun.Mengambil boneka besarnya untuk di peluk.”Selamat malam kyuhyunie.” ucapnya sebagai tanda ingin mengakhiri percakapan mereka dan ingin segera memejamkan mata.

Kyuhyun menghela nafas lirih.”Selamat malam ryeowookie.”

.

.

Keheningan dan perasaan sesak itu,entah sejak kapan kyuhyun mulai merasakannya.Dan matanya pun belum mau terpejam sedikitpun membuatnya sedikit frustasi.Dia benci harus mengalami insomnia lagi.Itu hanya akan menguras semua energi dan fikirannya saja.

Kyuhyun menolehkan kepalanya ke arah ryeowook yang sudah pulas dalam alam mimpinya.Terbukti dari suara dengkurannya yang lirih.Sekali lagi kyuhyun menghela nafasnya.Tangannya bergerak menyentuh bahu ryeowook dan menariknya agar bisa merubah posisi tidur ryeowook menjadi terlentang.Bukankah sangat tak baik kalau tidur miring seperti itu?

“Kapan aku terakhir kali melihatmu?” kyuhyun bergumam dengan sangat pelan.”Kenapa kau tumbuh dewasa tapi semakin manis seperti ini?”

Dengan kedua matanya kyuhyun mengamati seluruh wajah ryeowook.”Kau sangat berbeda dengan semua foto-foto yang kau kirimkan padaku.” tangan kyuhyun menelusur ke perut ryeowook dan membuat melingkar di sana.

“Apa aku sudah bisa jadi dongsaeng yang baik untukmu?aku mohon,jangan pernah membenciku.Aku tak sanggup…” miris kyuhyun.Kyuhyun makin mendekatkan badannya dan mengeratkan tangannya pada pinggang ryeowook.”Kau tahu,aku akan melakukan apapun.Demi dirimu.Walau aku harus mengorbankan hidup dan kebahagianku sendiri.” bisiknya walau tak mungkin di dengar ryeowook.

##########

“Kau sudah bangun?” tanya ryeowook ketika dirinya baru saja keluar dari kamar mandi dan mendapati kyuhyun tengah terduduk di atas tempat tidurnya seraya mengucek-ucek kedua matanya.

“Emm…” balas kyuhyun parau sambil melirik jarum jam di dinding kamar hyungnya itu.Hari sudah beranjak pagi ternyata.

“Tidurlah lagi kalau masih mengantuk.” saran ryeowook sambil mulai berganti pakaian.

Mendengar perkataan ryeowook,kyuhyun kembali merebahkan badannya.Tak jelas semalam dia tidur jam berapa,tapi yang dia ingat itu pasti sudah lebih dari jam 3.Maka dari itu,matanya benar-benar tak bisa di ajak kompromi untuk terbuka.Di raihnya boneka ryeowook dan menjadikan kepala boneka itu sebagai bantal,sementara kaki boneka itu dia peluk.

Ryeowook berdecih.Kyuhyun masih sama,itu memang benar.Kebiasaan tidurnya yang cenderung berantakan dan asal-asalan tak berubah sedikitpun.

“Aku pikir boneka ini sudah tak berbentuk lagi,tapi ternyata masih hidup sampai sekarang.” Gumam kyuhyun di ambang batas sadarnya.”Kau daebak hyung,bisa merawat boneka ini dengan baik.” lanjutnya sebelum benar-benar kembali menjemput mimpinya yang tadi sempat terhenti karena keberisikan yang di timbulkan ryeowook sampai membuatnya terbangun.

Ryeowook tersenyum.Di acak-acaknya rambut kyuhyun lembut.”Sangat menyenangkan saat kau mau memanggilku hyung.” ujarnya seraya terkikik.Menyadari bahwa kyuhyun mengucapkannya dengan tak sengaja.

Ryeowook segera menyisir rambut hitamnya dan mengenakan dasinya dengan cepat.Dia terbangun lebih siang kali ini,dan itu berefek pada terburu-buru.Di raihnya tas kerjanya setelah memastikan seluruh penampilannya layak di pandang oleh semua orang yang bakal di temuinya hari ini.

Di liriknya kyuhyun yang masih tertidur sebelum menutup pintu kamarnya dan turun ke bawah.Mendapati appanya tengah selesai makan dan juga mulai beranjak dari tempat tidurnya.

“Aku tak perlu makan pagi appa,kita berangkat saja.” sahut ryeowook dengan cepat ketika tahu appanya akan bertanya.

“Tidak.Kau hari ini tak perlu masuk kantor dulu.” balas appanya sambil berjalan ke arahnya dan menepuk bahunya pelan.”Temani kyuhyunie saja dulu.Dia pasti kesepian kalau di rumah sendirian,lagipula dia pasti sudah kangen dengan korea.Ajak dia jalan-jalan saja dulu.”

“Appa…” protes ryeowook.

“Sudah,tak apa-apa.”

“Tapi kan hari ini kita ada rapat…”

“Biar appa yang mengatasinya.” potong appa ryeowook sambil tersenyum dan berlalu dari hadapan ryeowook yang hanya mematung di tempatnya.

Mata ryeowook terus mengamati punggung appanya yang perlahan mulai tak tampak lagi.Di helanya nafas panjang sambil melepas lagi dasinya dengan asal.”Apa urusan kyuhyun jauh lebih penting di banding perusahaan?” geramnya karena merasa sedikit kesal.”Aku kan bukan baby sisternya.”

Ryeowook kembali berjalan di tangga untuk menuju kamarnya.Di lemparnya tas kerjanya secara sembarangan dan mendudukkan tubuhnya di kursi depan komputer.Menopangkan dagunya dengan kedua tangannya sendiri.

Kyuhyun menggeliat perlahan ketika suara-suara berisik itu lagi mengganggu telinganya.”Kau belum berangkat?” tanyanya parau.

Ryeowook tak membalas pertanyaan kyuhyun.Mengacuhkannya dan memilih menyalakan komputernya.

“Kenapa?” kyuhyun bertanya seolah dia sudah tahu jawaban atas pertanyaannya yang sebelumnya.

“Appa menyuruhku menemanimu.Itu saja.” jawab ryeowook singkat.

“Benarkah?” binar mata kyuhyun terlihat jelas,walau matanya belum sepenuhnya membuka.

“Kau senang?”

Kyuhyun mengangguk.”Tentu saja.Ahh….bagaimana kalau kita hari ini…”

“Tapi aku tak senang.” potong ryeowook.

Senyum dan binar mata itu menghilang begitu saja.Bayangan-bayangan indah atas semua rencananya hancur begitu saja saat kata itu meluncur dengan tenangnya dari bibir tipis ryeowook.

“Kalau begitu kau bisa istirahat saja.” ucap kyuhyun dengan nada terluka.Dengan sedikit sempoyongan karena masih mengantuk kyuhyun bangkit dari tidurnya.Melipat selimutnya dengan menahan rasa sesak yang menghimpitnya.Ah…pulang ke korea ternyata tak membuatnya senang sedikitpun.Kenapa hanya ada luka yang tertoreh untuknya.

Tanpa banyak bicara kyuhyun keluar dari kamar ryeowook.Melangkahkan kaki panjangnya untuk pergi ke kamarnya sendiri.

Kyuhyun menyambar handuknya dan segera masuk ke kamar mandinya.Melupakan sejenak semua rasa di hatinya dengan guyuran air.Berharap dengan itu,semua kesialannya ikut larut dan pergi.Tapi ternyata itu tak terlalu berarti.Tokh,kekusutan wajahnya masih terlihat jelas saat dia telah selesai madi.

Dengan lesu kyuhyun menghampiri kopernya yang belum sempat terbongkar semuanya kemarin.Mengacak-acaknya secara sembarangan.Mengabaikan benda-benda lain yang naas tercabik-cabik oleh tangannya tapi tak di hiraukannya.

Senyum terukir saat tangannya berhasil menemukan benda yang di carinya.Sebuah album foto yang berukuran kecil dengan sampul warna berwarna coklat keemasan.Jemarinya mulai membuka lembar demi lmebar di dalamnya.

“Aku merindukanmu.” gumam kyuhyun.Ah…sepertinya dia mulai terbiasa untuk berbicara sendiri.Atau memang dia sudah lama melakukan kebiasaan ini? “Aku kesepian di sini.Aku..hancur…”

Kyuhyun membelai sosok foto seseorang yang ada di album itu dengan lembut.”Apa yang harus ku lakukan sekarang?” di rebahkan tubuhnya menyentuh dinginnya lantai.Menatap langit-langit kamarnya seraya memeluk album foto itu.”Aku betul-betul merindukanmu.”

“Siapa?”

Suara yang mengagetkan itu mebuat kyuhyun terkesiap.Dengan cepat dia duduk.

“Album foto siapa itu?” tanya ryeowook sambil menghampiri kyuhyun.

“Ti..tidak..” jawab kyuhyun seraya menyembunyikan apa yang menjadi pusat perhatian ryeowook itu.

“Kenapa?aku tak boleh melihatnya kah?”

Kyuhyun tak menjawab.Hanya menundukkan kepalanya.

“Apa di album itu banyak foto kekasihmu?” tanya ryeowook.”Kenapa aku tak boleh melihatnya,ayolah…aku ingin tahu.” lanjut ryeowook seraya mencoba merebutnya dari kyuhyun.Tapi kyuhyun dengan lebih sigap menghalanginya.Dan itu membuat ryeowook kesal.

“Kau benar.Di sini penuh foto kekasihku.” ujar kyuhyun.

“Lalu kenapa aku tak boleh melihatnya?apa kau pikir aku akan merebutnya darimu?”

“Bukan seperti itu.” jawab kyuhyun sambil memandang ryeowook.”Aku akan mengenalkan dia padamu secara langsung saja kelak.”

Ryeowook terdiam dan kyuhyunpun tak bergeming.

“Kau marah padaku?” tanya ryeowook yang di balas dengan gelengan kepala oleh kyuhyun.

“Mianhae..aku terlalu kasar tadi.” ucap ryeowook sambil mengacak-acak rambut basah kyuhyun yang memang sudah sangat berantakan karena tak di sisir oleh pemiliknya.

“Tidak apa-apa.” balas kyuhyun lemah.”Aku tak marah.”

Ryeowook memanyunkan bibirnya dan sedikit menganggukkan kepalanya.Dia tahu,kalau kyuhyun sebenarnya sedikit marah padanya.Dia paham itu.

“Aku hanya sedikit kesal tadi,karena appa lebih menyuruhku untuk menemanimu di saat seharusnya aku bersamanya melakukan rapat.” aku ryeowook jujur.

“Kau sepertinya gila pekerjaan sekarang…” balas kyuhyun lirih.

“Tidak…tidak seperti itu.” bantah ryeowook seraya berdiri dan berjalan menuju jendela kamar kyuhyun,menyingkirkan kain-kain penghalangnya dan membukanya lebar-lebar.Membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam beserta udara-udara yang masih cukup segar.”Perusahaan tidak dalam kondisi cukup baik kyuhyun-ah…” lanjut ryeowook.

“Apa ada masalah?” ada sedikit nada cemas ketika kyuhyun menanyakan itu.

Ryeowook menggeleng.”Tidak terlalu buruk juga sebenarnya.Tapi…”

“Tapi apa?” kyuhyun bertanya dengan tak sabar.

Ryeowook mematikan lampu yang tadinya  sebagai penerang ruangan itu dan kembali duduk di samping kyuhyun.

“Kau tahu…kita berbeda…” desah ryeowook.

“Apa maksudmu?”

“Aku tak bisa sepertimu.” ucap ryeowook lemah.

Kyuhyun terhenyak dan hanya terdiam.

“Aku…tak memiliki kecerdasan sepertimu.” ryeowook memandang kyuhyun dengan intens.”Kau tentu tau alasan appa menyekolahkanmu sampai ke luar negri.”

Kyuhyun menundukkan kepalanya sambil mengangguk.

“Karena kaulah kelak yang akan meneruskan perusahaan appa.Kaulah yang di tunjuk sebagai penerusnya.” sahut ryeowook.

“Aku tak menginginkannya ryeowook-ah..” balas kyuhyun.

“Itulah dirimu.” ketus ryeowook.”Kau selalu saja seperti itu.Bukan masalah kau menginginkannya atau bukan?tapi itu sudah menjadi tanggung jawabmu kelak.Andai aku bisa,aku pasti sangat senang bisa menggantikan dirimu.” sinis ryeowook.

Kyuhyun tercekat.Nada-nada tak menyenangkan dan perkataan ryeowook terlalu menohok hatinya.

“Tapi aku tak bisa…” nada ucapan ryeowook kembali melemah.”Aku bukan dirimu.”

“Ryeowook-ah…”

“Di dalam perusahaan ada begitu banyak orang yang menjadi taruhannya.Ada banyak keluarga yang bergantung.Walau aku anak pertama,tapi kau memiliki lebih banyak kemampuan untuk memimpinnya.Dan aku harus belajar lebih keras lagi.Karena itu aku tak bisa mentolerir sikap seenaknya saja dirimu itu.”

#########

Kyuhyun merentangkan kedua tangannya lebar dan sedikit memutarkan badannya.Menikmati hawa segar yang mengalir ke dalam paru-parunya.Kedua bola matanya memandang dengan rasa tak puas sekelilingnya.

“Ryeowook-ah…” teriak kyuhyun dengan ringannya seraya mengayunkan kakinya lebih cepat agar bisa menyusul ryeowook yang telah berjalan cukup jauh di depannya.

Ryeowook menolehkan kepalanya dan menyunggingkan senyum ke arah kyuhyun yang sedang tertawa-tawa tak jelas.Tangan kanan ryeowook yang tadinya tersembunyi di saku mantelnya kini terjulur untuk memegang lengan kyuhyun.

“Jangan bertingkah seperti orang kesurupan.Berjalanlah dengan benar,kau bisa terjatuh.” omel ryeowook.

“Ahh…ini menakjubkan.” seru kyuhyun.”Akhirnya aku bisa ada di korea lagi.”

Sulit untuk melukiskan bagaimana perasaan kyuhyun saat ini.Sekian lama berada di negara yang bukan tanah kelahirannya dan sekarang dia kembali lagi untuk menginjak buminya jelas bukan hal semudah orang bayangkan.Dia terlalu senang.Bahkan rumput yang tumbuh di sekitarnya sekarang terlihat begitu berbeda dengan  rumput di amerika sana.

“Kau tahu,waktu bersantaimu hanya beberapa hari.” ucap ryeowook mengingatkan.

“Aku tahu.” sunggut kyuhyun.”Aku janji padamu,aku akan bertanggung jawab.Aku akan bekerja dengan baik.Percayalah…”

Ryeowook menganggukkan kepalanya.”Sekarang kau mau kemana?”

Kyuhyun terlihat berfikir sebentar.”Sejujurnya ada banyak tempat yang ingin ku kunjungi…tapi,hanya berjalan-jalan di sekitar rumah kitapun ternyata sudah lebih dari lumayan.”

Ryeowook tertawa .Di pukulnya dada kyuhyun pelan.Kemudian memilih untuk melangkahkan kakinya kembali.

“Oh ya,ryeowook-ah…bagaimana kalau setelah ini kita ke lavender house*?” ujar kyuhyun.

Langkah ryeowook terhenti dan menatap kyuhyun.Berusaha bersikap setenang mungkin.”Tempat itu sudah ku jual.”

“Ke..napa?” tanya kyuhyun dengan tak ikhlas.

“Aku sudah tak menginginkannya lagi.” balas ryeowook singkat.”Kau mau pergi ke taman hiburan?” tanya ryeowook kemudian,sekedar pengalihan topik.

Kyuhyun menggeleng sambil berhenti dan duduk di atas tanah.”Aku lelah.”

Ryeowook turut berhenti dan mengamati sekeliling.Lebih tepatnya sich memperhatikan kyuhyun yang bisa duduk dengan tenangnya hanya beralaskan rumput,tanpa memperdulikan kalau itu akan mengotori pakaiannya atau apa.

“Aku menyukai tempat itu juga.” keluh kyuhyun.Masih mempermasalahkan hal tadi.

“Kita bukan anak-anak lagi kyuhyun-ah…berhentilah mencemaskan hal-hal kecil seperti itu.” balas ryeowook.

Kyuhyun hanya diam.Matanya perlahan menelusuri sosok ryeowook yang mulai mendudukkan tubuhnya di sisinya.

Anak itu…benar-benar berbeda.Kyuhyun tau dan sangat menyadari,setiap bertambahnya usia mungkin kedewasaan akan makin bertambah juga,tapi…?ryeowook lebih dari sekedar bersifat dewasa.Dulu,dia anak yang begitu ceria,gampang di ajaknya bercanda,dan begitu menyenangkan untuknya.Tapi sekarang?bukan hanya kaku dan dingin,tapi seolah seluruh organ tubuhnya menganut apa yang di katakan otaknya,bukan dari hatinya.Kyuhyun tak tahu apa yang telah terjadi selama ini pada namja mungil itu,tapi paling tidak dia sedikit bisa menebaknya.Dan itu membuat hatinya berdenyut sakit.

“Apa sebegitu berat ryeowook-ah…” desis kyuhyun tanpa sadar.

Ryeowook menoleh ke arah kyuhyun.”Apa?”

“A..hh.tidak.bukan apa-apa.” gagap kyuhyun sambil memutar kepalanya ke arah belakang tubuhnya.Sama sekali tak ingin memandang ryeowook.

“Kau kenapa sich?” tanya ryeowook.Dengan paksa ryeowook memutar kembali kyuhyun agar menghadap padanya.

Sejenak keduanya terdiam dan hanya saling memandang.Membiarkan semilir angin menerbangkan helai demi helai rambut mereka.

Tangan kyuhyun terjulur menyentuh pipi ryeowook dan mengusapnya lembut.”Ryeowook-ah…kau adalah hyung-ku kan?”

Ryeowook menepis tangan kyuhyun dengan kasar.”Tentu saja.Apa maksudmu?”

“Kau..bisakah memelukku sebentar saja.”

“Kau ini kenapa?” bukannya menuruti permintaan kyuhyun,ryeowook malah bertanya dengan sedikit membentak.

“Kalau kau benar adalah hyung-ku,berhenti bertanya kenapa?” balas kyuhyun cepat.”Ryeowookie hyung-ku tak seperti itu.Aku benar-benar tak mengenali dirimu ryeowook-ah.Apa susahya sich memeluk dongsaengnya sendiri.” sentaknya kemudian.Merasa tak sabar,kyuhyun menubruk ryeowook dan memeluknya erat.Mengabaikan penolakan ryeowook dan hanya memaksanya untuk diam.

Ryeowook menyerah.Bagaimanapun sejujurnya dia juga merindukan dongsaengnya itu.Dongsaeng yang sewaktu kecil begitu tergantung padanya karena eommanya meninggal saat kyuhyun baru berumur 5 th.Dan sejak saat itulah,kyuhyun nyaris tak bisa apa-apa tanpa ryeowook.Baginya ryeowook lebih dari sekedar hyung.Tapi sekaligus orang tuanya juga,mengingat appa mereka begitu sibuk. Dongsaeng yang di antar dengan tangisan air mata saat harus melepasnya pergi untuk ke luar negri.

“Kalian ada di sini rupanya.Aku mencari kalian..” sura seseorang mengagetkan keduanya.

“Yesung hyung..” seru ryeowook girang sambil melepaskan diri dari pelukan kyuhyun.Dengan segera dia berdiri dan berlari ke arah yesung yang berada tak jauh dari mereka dan sedang memasang senyum manis padanya.

Dengan perlahan kyuhyunpun berdiri dan menghampiri keduanya.”Ryeowook-ah,siapa dia?” tanya kyuhyun seraya menunjuk ke arah yesung.

.

.

Aku sudah lama meninggalkan perasaanku untuk menjemput hatiku yang telah hancur.Memegangnya meski tak bisa ku perbaiki lagi.Bukan inginku,bukan mauku.Tapi takdirlah yang menuntutku untuk melakukannya.Jangan pernah menyalahkanku.

Tbc…